Penyebab Dan Penanganan Death Curl

Death curl adalah posisi kaki memeluk tarantula ketika mereka sekarat / mati. Pada posisi death curl, kaki-kaki tarantula terlipat ke bawah abdomennya.

Xenesthis Immanis dalam kondisi Death Curl. Foto: Mike Basic Tarantula

Tarantula yang membentuk posisi death curl, harus segera diberi tindakan, kalau dibiarkan maka mereka akan mati. Ada berbagai alasan mengapa bisa terjadi seperti ini. Tapi salah satu penyebabnya adalah dehidrasi (Inilah pentingnya tempat minum yang selalu terisi air di kandang tarantula, untuk mencegah terjadinya dehidrasi).

Dehidrasi disebabkan karena tempat yang terlalu kering, tarantula tidak makan dan tidak minum dalam jangka waktu yang lama, dan lain-lain. Dalam kasus tarantula tipe burrower, tempat yang terlalu kering dan tanah yang terlalu dangkal dapat menyebabkan tarantula stress karena tidak dapat burrow. Seberapa pun jangkrik yang dimasukkan ke dalam kandang, tidak akan dimakan.

Tanda-tanda dehidrasi ringan, abdomennya menyekung ke dalam sedangkan tanda dehidrasi berat, tarantula akan membentuk posisi death curl.

Selama beberapa hari pertama menunjukkan gejala abdomen yang cekung. Setelah beberapa hari berlalu, mulai posisi death curl / kaki melipat ke dalam (ketika di posisi death curl, jika disentuh masih ada pergerakan maka lakukan ICU dan pemberian minum).

Cara Melakukan ICU

Pindahkan tarantula ke tempat yang lebih lembab dan steril. Tempatnya dapat berupa toples plastik atau apapun juga, yang sudah dipanaskan dengan air panas agar steril, dan diberi beberapa lubang saja (6-10 lubang 5 mili cukup, yang penting tarantulanya tidak kehabisan nafas). Beri handuk, yang juga sudah disterilkan di dalamnya. Tunggu sampai dingin lalu peras handuknya. Air di dalam kandang baru (Intensive Care Unit/ICU) tidak boleh becek, hanya cukup melembabkan saja. Baringkan tarantula dalam posisi terbalik, taring menghadap ke atas. Lalu perlahan-lahan, dengan menggunakan pipet atau kapas teteskan air perlahan-lahan. Tunggu sampai air terserap oleh mulutnya baru teteskan air baru (proses ini dapat memakan waktu lama bahkan mungkin berjam-jam, jadi cari posisi yang nyaman untuk Anda bekerja).

Air tidak boleh memasuki book lungs tarantula. Book lungs adalah alat pernafassan tarantula, dan berupa 2 pasang bulatan berwarna lebih pucat dari abdomennya, di abdomennya.

Setelah cukup diberi air, kembalikan tarantula ke posisi normalnya (balikkan lagi). Lalu tempatkan tarantula di tempat yang hangat tapi gelap. Kalau tidak ada, boleh memakai lampu sekitar 5-15 watt, kurang lebih. Jangan terlalu panas, terlalu panas dapat menyebabkan tarantula lebih dehidrasi lagi. Tutup tempat ICU dengan kain agar cahaya tidak masuk langsung (ingat tarantula tidak suka cahaya, cahaya berlebih dapat merusak matanya). Tarantula mungkin akan berada beberapa hari di ICU, jadi siapkan ICU lainnya. Agar ketika handuknya kotor, tarantula tinggal dipindahkan ke tempat yang lebih bersih sementara tempat yang kotor dibersihkan.

Boleh sediakan tempat air minum, jangan gunakan spons karena spons akan dapat tumbuh bakteri setelah terkena air. Sebenarnya, penyediaan handuk di tempat ICU adalah, agar tarantula dapat minum dari handuk tersebut sementara tarantula sekarat dan tidak dapat berdiri. Karena itu peras handuknya jangan terlalu kencang juga, tapi jangan terlalu becek di dalam kandang, karena dapat menyebabkan tarantula tercekik/tenggelam. Tempat minum disediakan sebagai tambahan saja, dan kalau tarantula sudah dapat berdiri lagi.

Jangan tergesa-gesa memindahkan tarantula ke kandang sebelumnya yang lebih kering, karena mungkin akan dehidrasi lagi. Mungkin kandang yang lama harus diganti kalau menyebabkan tarantula dehidrasi (ventilasinya dikurangi).