Thursday, 6 July 2017

Published July 06, 2017 by with 0 comment

Peneliti Queensland Perah Tarantula Demi Ungkap Khasiat Racunnya

detikNews
Diterbitkan: Senin, 18 Januari 2017 | 12:27 WIB

Peneliti Universitas Queensland, Castro Santana tengah memerah racun dari seekor tarantula dengan bantuan kawat bermuatan listrik ringan. (Credit: ABC licensed)

Jakarta, - Jika anda berfikir memerah sapi merupakan pekerjaan yang sulit, bayangkan jika anda diminta memerah tarantula.

Ini lah yang dilakukan seorang peneliti di Queensland yang berusaha mengungkap manfaat dari racun satwa tersebut.

Peneliti di Universitas Queensland dan Queensland museum memerah bisa atau racun tarantula dengan harapan racun hewan itu dapat mengungkap identitas spesies tersebut lebih lanjut.

Selain itu mereka juga berharap dapat mengungkap potensi pengobatan dari racun tarantula itu.

Memerah tarantula untuk diekstrak racunnya membutuhkan proses yang sangat rumit.

Sebuah kawat bermuatan listrik ringan dicapitkan ke taring tarantula yang akan menyebabkan otot-otot satwa itu berkontraksi dan melepaskan racun ke dalam wadah.

Peneliti dari Universitas Queensland peneliti dan mahasiswa PhD Renan Castro Santana telah memiliki beberapa bisa dari spesies tarantula yang terkenal defensif ini.

"Tentu saja jika Anda mengambil begitu saja dia akan menggigit Anda, dan taringnya cukup besar - sekitar satu sentimeter hingga satu setengah sentimeter," katanya.

"Aku sudah pernah digigit dua kali. Itu agak menyakitkan."

Tarantula Australia ditemukan di Queensland, New South Wales, dan bagian Australia Selatan dan Northern Territory.

Mereka sering kali dikenal dengan sebutan laba-laba mendesis atau menggonggong karena mereka mengeluarkan suara mendesis ketika melakukan perlawanan terhadap predator.

"kita hendak mencoba memahami segala sesuatu yang terjadi dengan racun dari laba-laba ini," kata Castro Santana.

"Mungkin hewan ini memiliki racun yang bisa kita manfaatkan,"

Pengawas proyek ini dan pakar arachnida dari Museum Queensland, Dr Robert Raven berharap analisis koleganya dapat membuktikan kalau ada banyak spesies tarantula di Queensland dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Kita menyebut mereka spesies yang gemar bersembunyi ditempat yang gelap dan tersembunyi," kata Dr Raven.

Proyek ini akan menjadi mengahasilkan dampak yang besar untuk mengobati korban gigitan laba-laba dan juga akan membantu mengidentifikasi kepunahan satwa ini.

"Salah satu hal yang kita sedang usahakan dengan tarantula ini adalah bahwa banyak dari mereka terlihat begitu sangat mirip," kata Dr Raven.

"Jadi kami sudah menggunakan setiap metode tambahan yang mungkin dapat digunakan untuk memahami perbedaan diantara tarantula tersebut,"

"Misalnya, jika Anda digigit oleh salah satu spesies tarantula yang berada didekat Ingham maka pasti tidak akan berdampak apa-apa,"

"Banyak anak-anak digigit oleh tarantula di kaki mereka dan itu bukan masalah besar."

"Seorang wanita yang digigit tarantula di dekat Cooktown yang kami pikir adalah spesies yang sama ternyata gigitan itu menghasilkan reaksi yang sama sekali berbeda."

"Dia mengalami pembengkakan besar di jari dan sangat kesakitan,"

Dr. Raven telah mempelajari laba-laba lebih dari empat dekade, awalnya hanya untuk mengatasi ketakutan pada satwa jenis ini.

Dia menuturkan dia menjadi sangat bersemangat mengungkap potensi bisa tarantula untuk pengobatan.

"Racun/bisa tarantula bisa sangat mudah digunakan sebagai dasar membuat obat atau produk farmasi untuk berbagai hal,"

"Salah satu hal yang kami teliti beberapa tahun lalu adalah fakta kalau racun mereka ternyata dapat mengikat sel-sel kanker payudara dan membuat mereka tidak bergerak kemana-mana, dan saat ini masih dalam tahap pengembangan,"

"Kini kami juga sedang meneliti kemungkinan menggunakan bisa tarantula untuk mengontrol rasa sakit,"

"Kami sudah mendapatkan petunjuk bahwa beberapa hal yang kami sedang teliti ternyata tidak hanya terbatas pada perkiraan kami sebelumnya saja, dan ini sangat menarik,"

      edit

0 komentar:

Post a Comment